Kamis, 30 September 2010

bisu

—sebab kata tak selamanya punya suara,
maka kugurat gugat dalam aksara.
segaris, dua, hingga larik berbaris pada lembarlembar nota
kutuliskan. sambil mengepal geram silam. akankah kau baca? tidak.
tidak. aku tahu, telah lama engkau memilih buta. duniamu pusaran imaji
sibuk berlari. berlari. adakah berarti?
nyala api, potret mati, coretan grafiti, surat permohonan
untuk sekedar diakui. imaji. berlari. hanya kau beri arti
manakala bertaut dengan yang kau ingini. tetapi,
sungguh, jika memang cuma kehendakmu saja yang layak terjadi,
apakah kau pikir engkau tuhan? ujarku, bukan.


bakoel koffie, cikini,
28 september 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar